“Hijau” tampak menjadi warna yang kurang populer di jepang sana. Ada
sebagian yang percaya bahwa hijau adalah pertanda kesialan – merah dan
putih adalah warna keberuntungan disana. Tapi jangan salah paham dulu,
“hijau” tetap bisa kita temukan di Jepang sana, tetapi, hijau sering
kali di “baur”-kan dengan warna-warna mencolok yang lain; “hijau”
sebagai warna dasar adalah hal yang sangat tidak biasa (aneh). Jarang
sekali orang melihat sebuah mobil berwarna hijau, meskipun hal ini
perlahan-lahan mulai berubah. Dalam beberapa banyak kasus, kata “hijau”
diganti dengan kata “Ao” (biru).
Berikut adalah daftar beberapa warna hijau yang diberi label biru :
1. Ao Nori (rumput laut kering yang dapat dimakan)
2. Ao Ringo (apel hijau)
3. Ao-ba (daun hijau dan pohon-pohon musim panas)
4. Ao Denki (lampu lalu lintas (hijau))
5. Ao Mushi (buku anak-anak, “The Very Hungry Caterpillar” – Karya Eric Carle; sang ulat berwarna hijau)
Masih menjadi teka-teki kenapa orang-orang Jepang sering mengacukan
benda-benda hijau sebagai biru. Jika anda bertanya kepada orang Jepang
kenapa mereka menyebut “green nori” dengan “blue nori”, jawaban yang
akan anda sudah dapat dipastikan “ini sudah menjadi bagian dari budaya
kami” – benar-benar bukan jawaban yang kita cari kan?. Ada banyak teori
yang menjelaskan kenapa orang Jepang menggunakan “biru” daripada
“hijau”, sayangnya alasan yang sebenarnya sampai saat ini masih belum
diketahui.
“Ao Nori” yang ditabur diatas okonomiyaki. |
“Ao Denki” |
loh kok begitu ya gan, thanks infonya.
BalasHapus